RSS
Container Icon

Belajar Bahasa Inggris itu...Menyenangkan!

My Heart was worried due to the late information about youth exchange ufff...i need more time to prepare. The point of requirement i didnt have is TOEFL score. I m still thinking how can i get it soon ? should i fight for the great opportunity ? or wait for the next one ? hemmm...then i decided to exercise hard about the english and take the test after my trouble is clear...hehehe what's it ? the speaking n listening ......

Well, during i m browsing i found very nice articles. I posted it here, and let's get it well 

Banyak sekali kursus-kursus dan privat-privat bahasa inggris, namun kebanyakan yang namanya kursus atau privat itu mahal-mahal, bukan kah begitu?
Nah. Kali ini saya akan menunjukan salah satu cara belajar Speak English atau Berbicara Bahasa Inggris tanpa harus kursus atau privat, yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel.
Emangnya bisa gitu, MS Excel kan buat ngitung?
Memang awalnya saya sendiri tak percaya kalo MS Excel bisa digunakan untuk membantu kita belajar berbicara dalam bahasa inggris. Namun setelah saya coba, eh ternyata bisa.
Langsung saja, bagaimana caranya menggunakan MS Excel buat ngebantu kita untuk belajar Berbicara dalam bahasa Inggris. Ikuti langkah-langkah berikut:
  1. Buka dulu MS Excelnya di Dekstop atau di Start menu.
  2. Arahkan mouse ke Toolbar dan klik kanan hingga menghasilkan tampilan seperti berikut
    001
    001
  1. lalu pilih Tex To Speech sehingga muncul tampilan berikut:
  2. setelah itu tuliskanlah kata yang ingin kita eja dengan urutan kebawah.. contohnya ada pada gambar diatas.
  3. setelah itu simpanlah cursor pada awal kata yang ingin kita eja. Lalu tekan tombol dan dengarlah suara yang keluar dari speaker komputer anda. Namun jika Text To Speech belum terinstall pada komputer anda, maka akan muncul tampilan dibawah ini. Install dulu softwarenya dengan menekan tombol yes.
  1. ejaan yang dilakukan bisa perkata atau pun perkalimat seperti tampilan dibawah ini
Nah gimana, masih bingung? Coba aza dulu. Selamat mencoba dan semoga berhasil.

Ditulis oleh: Jirdi Zaedin. Sumber : http://www.ayomajucoy.wordpress.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Episode “de Javu” (1)


I must arrive at the train station on time!

I have no enough information about the train schedule… dudul My partners told me that we’d leave at 6.30 pm. First, I thought it’d have several minutes to prepare well. I went back to the boarding house by hurry up. I asked my close friend to send me in the station. Unfortunately, she cant.

Panic with the short time remain, I dunno what to do…there was no driver n motorcycle…. (aaaa kenapa gak belajar motor dulu yaaa -_-‘ ) But my elder sister friend grant me after doing shalat maghrib, she’ll drive for me to the railway station. 10 minutes to 6.30… I didn’t want to think much, get afraid that I cant catch the train….tawakal dah >.<

She tried to drive the motorcycle faster… my heart is striving…. seakan melihat maut yang sewaktu-waktu menjemput. Atau kereta yang telah meninggalkan stasiun sebelum aku menemukan tempat dudukku di sana. Otherwise, I feel de javu with that situation.

MBa, what a very kindheart are u. U treated me so well but I dont. I m so sorrrryyyy about that. Deeply from my heart I love u so much, I do love u Mba. U are the true sister friend I have. jazakillah khairan. Wish u all best!
Slide-slide yang dulu terjadi kembali tergambar jelas. Mba, beberapa bulan lalu, persis di jalan ini kita berdua mengejar keberangkatan kereta api jurusan JKT. Di balik punggungnya yang tertutup jaket, aku berharap-harap cemas….terjebak dalam situasi yang sama…antara jarak, waktu, dan maut! Aku hanya bisa berdoa it wont recurrent…no…no…no…!!

Huaww, 6.30 sudah terlewat. O..God, kugigit bibirku dalam-dalam, menghembuskan nafas panjang, dan berusaha melafalkan keindahan nama Tuhan sebanyak yang aku bisa. Jantungku berdetak tak karuan.
“Stasiun yang mana de ? Tawang apa poncol ?” masih dalam kecepatan tinggi kudengar Mba bertanya.
“Emmmmpppphh, tawang sepertinya mba…kereta bisnis kok..” jawabku gugup. Aduh, aku jadi tidak yakin. 
Bener kan, kereta bisnis hanya ada di tawang ??? Kutengok Hp berharap bisa menghubungi kedua temanku. Ah, bodoh bagaimana bisa aku tidak menyimpan nomor salah satu dari mereka ????

Jika aku terlambat kali ini…It’s absolutey my fault. What stupid I m! Kupaksa juga otakku memikirkan alternatif jalan aku bisa sampai Jakarta besok pagi. Bus ? Pesawat ? ufff….opsi kedua tak mungkin aku jalankan…. gila apa aku mengulangi naik pesawat Jakarta semarang… bisa jadi aku tak makan sebulan, Awww!!! Opsi pertama, meski tidak yakin, itu nampaknya paling masuk akal. Meski dengan begitu, aku juga harus menanggung defisit. Atau batal saja (aku kembalikan uang subsidi +ganti yang terlanjur buat beli tiket) ??? Lupakan Balai sarbini, tidur tenang saja di asrama.
hhhhhaaaaawwww…dung dung prang! Niat banget sih buat gagal….
“Gimana De? apa kita cek ke Poncol dulu ?”
“Aku tak bisa kontak temen mba…ponsel off…” ingin aku berteriak histeris. Really fooooollll!
 Di parkiran stasiun poncol kami berdua diam sejenak, mengambil nafas. Informasi dari petugas kereta bisnis di Tawang berangkat jam 8 malem (haahhh, cukup lega…mungkin tempat dudukku ada di sana….) Sedangkan kereta ekonomi berangkat saat itu dari Poncol.
“Ya udah minta nomor temenmu itu dari temen lain…coba tanya yg jelas” Mba menyodorkan ponselnya.


Bener, keretaku itu yang bakal berangkat jm 8 dari stasiun Tawang….. Motor tepat berhenti di depan ruang tunggu, Kali ini Alhamdulillah beud, datang lebih awal…I m safe! 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kulepas Lagi


Aku harus mengirimkan LPJ (Laporan Pertanggungjawaban) yang sebenarnya itu sudah kulakukan sejak November kemarin. Tapi ternyata tidak sampai dan aku baru mengetahuinya ketika pihak yang kutuju menagihnya langsung. Aku tidak bisa menuntut jasa pos yang telah kupercaya mengirimkannya sesuai alamat sebab nota kuitansinya sudah lenyap entah di mana. Malangnya, aku tidak menemukan arsip untuk berbagai kuitansi pembayaran. Yang asli telah kukumpulkan di universitas. Aku menemui staf minarik yang mungkin masih menyimpannya di sana atau menghubungi pihak jurusan yang mungkin juga masih ada.
Aku pun ke rektorat siang itu, tenyata masih ada acara sehingga ruangan yang kutuju dalam keadaan terkunci. Artinya, aku tidak bisa mendapatkan berkas itu hari ini. Pufff. Sebelum aku meninggalkan halaman aku sempatkan menengok papan pengumuman. Ada informasi beasiswa dari salah satu perusahaan swasta khusus untuk mahasiswa teknik dan ekonomi. Kucermati baik-baik persyaratannya dan dengan yakin aku bisa apply. Mudah-mudahan aku berhasil untuk kali ini.
Hari berikutnya, aku menyempatkan diri lagi ke Rektorat. Dan berhasil ketemu dengan petugas untu meminta bantuan meminjami LPJ itu. Dengan tidak yakin sang petugas pun mencarikan di antara tumpukan LPJ lainnya.
“Sepertinya sudah tidak di sini Mbak. kalau LPJ kegiatan kemungkinan besar masih ada, tapi kalau untuk delegasi bisa jadi sudah saya setorkan.”
Aku tidak tahu seperti apa mukaku saat itu. Namun, aku masih terus menumbuhkan keyakinan, aku masih bisa mendapatkannya. Setelah beberapa saat belum juga ketemu dan sang petugas mengulangi kalimatnya, aku belum beranjak dari tempatuku duduk dan menunggu dari tadi. Aku berdoa dan percaya Tuhan Menolongku. Hingga akhirnya satu bendel LPJ yang telah kuserahkan alkhir Januari lalu itu bisa kupinjam. Alhamdulillah.
***
Aku harus menyelesaikan urusanku di dekanat dan Rektorat. Hari ini, 20 Maret terakhir pedaftaran beasiswa itu. aku harus mendapatkan tanda tangan dan stempel untuk beberapa surat. Siang ini aku ada jadwal kuliah, sempat terikir lagi olehku untuk membolos. Maka dengan gelisah aku menunggu pelayanan di dekanat dibuka kembali.
Salahku juga kenapa aku terlalu santai, tidak mempersiapkan berkas-berkas itu dari kemarin, secepatnya begitu aku mendapatkan informasi. Surat-surat baru aku print out pagi tadi. Terlanjur. Aku masih bisa memperjuangkannya hari ini. The Power of Kepepet
”Saya ingin minta tanda tangan untuk apply beasiswa, Pak,”jelasku pada petugas di dekanat.
”Wah Mbak, sekarang sudah ganti, bukan Bu kasni lagi,”jawaban petugas itu membuatku tersentak.
“Oh, begitu ya pak. Maaf belum tahu yang terbaru. Iya Pak, saya ganti.”
Aku musti download template surat yang terbaru, print out lagi dan itu memakan waktu. Apa aku saja yan terlalu lelet dan banyak alasan yaaa. Duuuuhhh, mana tanda tangan PD III belum dapat juga. Terpikir olehku untuk mengumpulkan berkas seadanya dulu. Cuma transkip dan FC identitas saja yang sudah siap. Boleh gak ya ???
Aku kuliah dulu saja deh.
Aku masih menyimpan kegalauan hingga jam kuliah berakhir dan hari telah sore. Aku harus menyiapkan surat yang baru, ternyata listrik padam-nyala-padam lagi. Dan ketika telah nyala, hujan turun dengan derasnya. Ide untuk mengumpulkan berkas seadanya masih saja melekat di benak. Kalau itu nekat kulakukan, aku harus menerobos hujan yang lebat. dan itu membuatku malas. Belum tentu juga aku berhasil.
Aku sudah tak mau mencoba. Arrrrrgggghhhhh. Sebodoh inikah diriku ? Aku melepaskan kesempatan itu lagi…..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

FIRE Camp ETOS SEMARANG (part 1)


                Aku berangkat juga ikut kloter ke dua. Maghrib kulalui di perjalanan menuju lokasi FIRE CAMP. Di sebuah tempat yang bernama Bantir, Bandungan. Angkot kuning yang telah kami sewa itu berhenti di gerbang sebuah bangunan barak yang tampak tua dan hening. Setelah shalat dan makan, romboganku sebagaimana kloter pertama yang telah tiba lebih dulu siang tadi, harus melalui prosedur tahap awal sebagai peserta.
           FIRE Camp ini sesuai namanya adalah sarana up grading yang diharapkan bisa “membakar” semangat para peserta. Khusus diselenggarakan oleh manajemen BEASTUDI ETOS Semarang untuk para etoser penghuni asrama putra dan putri di kota lumpia. Di handle bersama dengan para alumni Beastudi Etos Semarang, kegiatan ini pun dilangsungkan tanggal 9 – 11 Maret 2012.
              Petang ini kabut mengeruhkan pandangan. Dinginnya membuat kami semua semakin merapatkan jaket. Pikiranku mengelana jauh ke suatu tempat yang dihampari bekunya salju musim dingin. Ini tidaklah seberapa, tapi bolehlah kuanggap bahwa aku tengah berada di antara butiran salju. J Ini kali ketiga aku menyambangi tempat ini dan bermalam setidaknya untuk satu malam. Tapi sungguh, kabut yang muncul petang ini membuat suasana menjadi beda dibandingkan pada kunjunganku yang sebelumnya.  
“Snowwwww, winter in Australia !” Hope it come
             Aku dan seluruh peserta telah siap menerima materi pertama di sebuah aula yang cukup besar, setelah sebelumnya tartib dibacakan dan kesepakatan pun dibuat. Sementara itu  di luar, gerimis semakin menderas dan angin menderu kencang seolah memperlihatkan sosoknya yang garang. Sambutan yang menurutku cukup istimewa karena justru menantang nyali kami untuk menaklukkan medan, mengakhiri kegiatan ini sebagai pemenang!
              Acara demi acara berjalan lancar. Aku memasuki barak yang telah ditentukan untuk beristirahat bersama teman-teman saat malam sudah cukup larut. Seenak kami beristirahat untuk menyiapkan diri keesokan harinya. Udara semakin dingin, Gelap semakin menjadi. Aku terlelap dengan mudahnya setelah mencoba mengejar target tilawah untuk hari itu.
            Kantukku belum hilang saat panitia meminta kami bangun untuk melaksanakan shalat tahajjud bersama di  aula. Dinginnya air dari kran menggigit kulitku, dengan segera kutuntaskan  wudhu dan bergegas ke aula untuk shalat. Saat hangat perlahan mulai mendekap, setan meniupkan lagi rasa kantuk yang memecah konsentrasiku. Parah. Aku mencoba bertahan rakaat demi rakaat hingga kudapati semuanya telah selesai. Alhamdulillah.
            Imam kami menyeru mengajak kami bermuhasabah kepada iIlahi. Memanjatkan doa-doa yang membuat kami melelehkan air mata. Atmosfir di sekeliling kami menjadi teramat sahdu. Ya Allah, maafkan aku yang sering kali lalai. Fajar pun kami sambut dengan asa dan semangat baru.

***

               Olah raga pagi berakhir dengan lari jogging mengelilingi komplek barak. Medan yang tidak rata dan juga basah oleh hujan semalam mengharuskanku untuk berhati-hati. Teringat tempurung lutut yang sewaktu-waktu bisa meninggalkan tempatnya, aihhh gak mau! Nafasku tersengal, dadaku sesak, padahal lariku juga tidak kencang. Bahkan, di seperempat rute terakhir aku hanya jalan cepat.
      “Kamu kurang olah raga itu tandanya!”
     “Gitu yaa…” aku tak bisa mengelak. Meskipun sering kali aku jalan kaki ke kampus yang kuanggap sebagai salah satu bentuk olah raga. Hemm, ternyata itu belum cukup ya. Eit dan aku pun teingat beberapa ekan terakhir di semester kemarin, aku lebih sering menggunakan jasa angkot daripada kakiku sendiri. Dan ditambah lagi liburan semester , aku lebih senang menghabiskan waktu di dalam ruangan. Yah, pantaslah kalau kemudian sedikit olah fisik aku sudah lelah.
                 “Istirahat di tempat GRAKK!”
                “Baik, sekarang kami akan memberitahukan kegiatan untuk hari ini. Kumpulkan jam tangan kalian, kecuali punya komting. Kalian akan kami minta ke suatu tempat dan kembali lagi setengah sebelas nanti. Untuk 2009 dan 2010, masingmasing dari kalian akan kami bekali uang Rp 3000,- . Panitia sudah menghitung  ongkos dari Sumowono ke Bandungan sebesar nominal itu. Temen-temen harus pergi ke Pasar Bandungan dan dan tiap orang dari kalian harus kembali dengan uang Rp 4000,-. Khusus 2009 ditambah membawa 4 kg buah Kelengkeng, 3 Kg buah manggis,  2010 ditambah Kelengkeng dan apel. “        
                .Wah…..dung dung! Kami meringis
               “Untuk adik-adik 2011, kalian tidak kami bekali dengan uang, kalian harus ke pasar Sumowono kembali dengan membawa uang Rp 4000,- dan buah Jeruk 2 kg, Pir 2 kg, Sawo 1 Kg. Paham semua ? Ingat, kalian gagal jika tidak memenuhi salah satu poin tersebut, juga jika kalian terlambat datang kembali. “

Waaaaaaaaaa………….

Are you ready to fire ??

                                                                                                                        …….to be continued……

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Fire camp (Part 3) Edisi : 7 Bidadari


Baru saja aku merebahkan tubuh yang terasa lelah ini, ketika dengan tiba-tiba semua peserta diminta berkumpul di aula. Berat sekali menegakkan badan, tapi jika tetap tinggal di dalam ruangan ini juga bukan pilihan yang bagus. Rintik hujan masih berjatuhan diiringi sapuan angin yang cukup garang. Daun pintu yang tidak lagi kokoh sebab telah lapuk dimakan usia sedikit-sedikit menjerit ringkih oleh tendangan sang Bayu. Aku putuskan untuk segera mengikti teman-teman ke aula daripada terlalu lama bermanja dengan kantuk.
Berdirilah di hadapan kami sang Korlap beserta seorang laki-laki setengah baya. Sosoknya yang tegap telah menunjukkan bahwa beliau adalah seorang yang terlatih oleh militer. Dimulai dari perkenalan singkat, beliau memberi kami warning agar lebih memperhatikan kedisiplinan, terkait juga dengan kebersihan, kerapihan dan kepatuhan.
Hingga mulailah cerita tentang rumor yang selama ini ada menyelubungi wilayah ini. Wingit, angker. Intinya jagalah keharmonisan, lingkungan bersih, dan disiplinlah dalam segala hal, begitu bapak yang telah bertugas selama 5 tahun di sini menegaskan.
Malam ini kalian merasa tidak bahwa hawa, suasana di sini sangat tenang. Maka dari itu saya menghimbau kepada adik-adik semua agar tetap waspada. Semoga tidak terjadi apa-apa 
Owh…..bulu kuduk bereaksi. Ah tapi kantuk ternyata menang mendominasi ragaku. Sekembalinya ke ruang tidur aku tidak perlu waktu yang lama untuk terlelap. Bismillah.
Tidak seperti malam sebelumnya, kali ini peserta dibangunkan lebih dini. Untuk ? Acara malamlah. Aku kira bakal diajak jalan jauh menuju bukit di sebelah utara... yah karena kita diharuskan bawa senter sebagai syarat wajib. Senter dikumpulkan dan aku tak bisa menebak lagi entah mau diapakan.
Dengan mata tertutup oleh selembar slayer satu persatu orang berpegangan ke pundak teman di depannya. Sampai saat itu aku masih saja menganggap bakal diajak tour malam jauh ke luar barak. Seorang teman bahkan memintaku tukar posisi, dia tidak mau menjadi bagian ujung ekor barisan.
Kami berputar sebentar dengan langkah kecil. Prasangkaku berbicara, jangan-jangan mau di lepas satu-satu lagi. Saat sepasang tangan milik teman di belakangku ku rasakan tak lagi berada di pundak, aku memanggil-manggil namanya dengan cemas. Ada apa ini ? Penculikan ?
Selang beberapa detik kemudian giliran peganganku yang dipaksa lepas dari pundak teman di depanku….. Aku gelagapan, pun dia yang merasa aku terlepas dari barisan. Sama sepertiku, ia juga memanggil-manggil namaku dengan gugup dan bingung.
Aku sudah pasrah untuk apa yang akan kualami kemudian…..
Hingga seseorang memaksaku untuk duduk. Oopss…cuma duduk manis ? Atau jangan-jangan ini adalah antrian menuju kegelapan di antah berantah. Suasana sepi hanya terdengar beberapa gerakan dan bisik lemah beberapa orang. Agak lama aku menunggu seraya merapal berbagai doa keselamatan……
***
Kurang lebih sejam lamanya dibuka forum sharing antara 2 angkatan kakak adik. Masih dengan mata tertupup. Keluarlah unek-unek dari kedua belah pihak dan diakhiri dengan saling memaafkan dan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hubungan ukhuwah itu.
Setelah itu, game pun di mulai: Bentrokan fisik !
Gelap masih menyelimuti langit, dingin menyerubut. Pepohonan tampak sebagai raksasa hitam yang menjulang. Barak yang tua dengan kesendirian berdiri tegar.
Kami larut dalam game, tak lagi memperdulikan suasana. Teriakan kami lepas, menyerang dan bertahan dari serbuan yang brutal. Game kedua tidak jauh beda. Masih juga mengandalkan fisik. Hingga jatuhlah seorang kawan, pingsan. Game pun usai.
Shalat tahajud dilaksanakan, dilanjutkan subuh. Kantukku menerjang kesadaran, aku tak dapat mengikuti kultum. Selain sayup-sayup suara yang menambah berat lagu nina bobok untukku.
Oh ya, aku harus segera memutuskan bagaimana aku pulang secepatnya. Sebelum terlambat dan aku dinyatakan : gugur ! Kupandangi sekeliling, mencoba meminta bantuan. Tapi lidahku kelu siapa yang mau pulang sepagi ini ?? Sementara beberapa kawan justru menyusul kemari nanti. Aku mau tukar tempat dengan mereka…..
***
Olah raga telah disudahi. Sarapan pagi bersama seperti kemarin kali ini aku lebih bergairah. Nasi pecel dan mendoan, masih hangat.
Makannya mau diberi waktu atau tidak ? 
”Tiiiidaaaakkkk….. kompak kami menjawab.
Oke. Tak pake waktu. Tapi ada aturannya. Hemm…sebungkus di tangan kalian itu bisa habis dalam 6 kali suap. Nah, untuk itu, buat yang putra, saya kasih sampai 10 suap dan putri 15 suap. tidak ada negosiasi lagi ! 
hhhuuuuuuu…
Ayo mulai, hitungan dari saya ! 
Aku tak merasa harus menuruti aturan itu. Terlalu sayang untuk melewatkan rasa nikmat ini. Kubuat aturan sendiri, yang penting habis kandas dan aku puas. Hehehehehe.
Matahari semakin tampak nyata sinarnya. Jarum jam terus bergerak. Hampir-hampir air mataku meleleh, teringat lagi proses seleksi yang seharusnya kujalani pagi ini. Tapi ragaku masih di sini, tak berdaya. Aku masih ingat perjuanganku sore itu, membawa berkas pendaftaran dengan cemas di menit-menit terakhir. Saat itu aku masih yakin, aku akan mendapatkannya. Aku meyakininya sebagaimana aku percaya bahwa mentari terbit dari timur, namun siapa yang bisa menjamin ia akan menampakkan diri di setiap pagi hari??
Aku tahu, jika aku memang bersungguh-sungguh, aku akan mengusahakannya hingga mentok. Dan Allah pun akan memudahkannya !
Dalam urusan ini, upayaku tidaklah seberapa. Aku hanya bersedih dang kecewa, tetapi tidak berbuat banyak untuk berjuang. Ya Allah, aku cuma percaya bahwa akan kudapati jawaban yang indah nanti, atas apa yang terjadi sebenarnya untukku.
Aku tidak boleh merusak hari ini dengan duka dan penyesalan yang tiada guna, itu akan memperburuk keadaan. Sudahlah, biarkan hatiku melupakan sakit dan kembali bergembira untuk menyambut kejutan-kejutan hari ini. Maka aku pun fokus pada tugas yang mesti kami tuntaskan, sejumlah ayat mesti kami hafal sebagai tiketnya. Kemudan bersama seluruh peserta, aku ikut masuk dalam metromini yang telah disewa untuk membawa kami ke suatu tempat. Dan kebimbanganku putus sudah, keputusan telah final, aku akan menyandang status gugur dalam seleksi beasiswa itu.
Air Terjun 7 Bidadari, sebaris tulisan pada sebuah papan terbaca olehku. Langsung deh otakku menghubungkan kisah Jaka Tarub yang beberapa kali kudapati di buku-buku cerita rakyat nusantara. Mungkin kisah itu memang diangkat dari legenda yang ada di sini. Yang jelas aku belum menemukan tulisan yang mengangkat bukti itu secara akurat. Alih-alih aku bukan mahasiswa sejarah ataupun sosiolog. ya sudahlah, leave it !
Kehadiran kami telah memecah sepi pagi di salah satu tempat wisata alam itu. Belum banyak wisatawan yang mengunjunginya dalam waktu sepagi itu. Teriakan yel-yel dari masing-masig kelompok dan serunya games di arena terbuka itu telah menghangatkan suasana. Kami berpindah ke arena basah, masuk ke sungai yang airnya tidak lebih tinggi dari setengah tinggi badan orang dewasa. Aku dan teman-teman turun lengkap dengan sepatu di kaki. Basah sekalian saja ! 
Bebatuan yang ada di sana sini membuat kami harus lebih berhati-hati. 3 Pos air telah kami lewati tanpa memikirkan rasa dingin yang menggigilkan tubuh. Puas juga bisa berbuat sedemikian nekatnya. Coba kalau hanya sekedar berwisata, rasanya kok tidak mungkin ya bakal sebasah dan sePeDe itu di hadapan para pengunjung lainnya yang mulai berdatangan. Yah, mungkin kami juga menjadi salah satu objek yang patut dinikmati untuk hari itu  selain air terjun yang mengalir deras dari ketinggian.
***
Kami dikumpulkan untuk acara penutupan. Di aula itu, seluruh peserta dan panitia, juga manajemen duduk melingkar.
”Sengaja saya bersikap tegas untuk tidak mengizinkan peserta untuk keluar dari sini sebelum acara ini selesai. Bahkan, saya telpon langsung teman-teman yang izin di awal untuk segera menyusul kemari. Karena acara ini telah kami rencanakan dengan sungguh-sungguh agar temen-temen etoser mengambil manfaatnya.”
”Sebenarnya kalau mau, sekarang ini saya sedang berada di daerah Solo untuk mengisi training motivasi. Saya harus menghilangkan nafsu saya sehingga saya memilih untuk tetap di sini, mendampingi teman-teman. Itu tidak mudah, jika dihitung secara materi, di sana saya akan dapat sekian juta, itu jauh lebih besar untungnya bagi saya dibandingkan di sini saja.”
”Tapi tidak. saya melimpahkan orang lain untuk menggantikan amanah saya di sana, demi teman-teman. Kami sedang dalam tahapan membina SDM yang natinya menjadi para pemimpin dan tonggak kesuksesan bangsa. Ini adalah lebih besar dan lebih panjang efeknya.”
Jadi jika aku harus mengurungkan ikut seleksi lanjutan beasiswa itu, adalah bukan sesuatu yang terlalu menyakitkan. Karena ternyata banyak pula agenda-agenda besar dari teman-teman saya, pihak manajemen, panitia, yang juga harus dikorbankan. Untuk tetap bertahan di sini, untuk mendapatkan berbagai ilmu dan inspirasi. Kini aku hanya percaya, masih banyak rencana lain dari Allah yang jauh lebih indah.

-----The end---

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Fire camp Part 2


Dengan patuh semua peserta melaksanakan tugas dan bertekad untuk berhasil memenuhi tuntutan dari panitia. Kami pergi hanya dengan membawa diri tanpa alat komunikasi dan dompet. Eitt panitia masih berbaik hati kok membekali tiap angkatan dengan sekantong plastic berisi kue basah yang kemi bawa sebagai salah satu persyaratan menjadi peserta. Kami ke luar gerbang barak dan  berdiri di pinggir jalan menanti tumpangan yang bisa membawa kami menuju tempat ber”operasi”.
Sebuah truk berhasil kami cegat, beramai-ramai kami menaikinya. Sayang tak ada kamera yang merekam aksi ini. Kami turun di separuh perjalanan sebab memang hanya sampai situlah kami searah. Tidak terlintas dalam benakku untuk memakai bekal kami yang Rp 3000,- itu untuk biaa transportrasi. Beberapa saat lamanya aku dan teman-teman berusaha menghentikan beberapa kendaraan angkutan barang yang sekiranya bisa membawa kami ke pasar Bandungan. Sambil terus melangkah kami berkelakar dan terus mencoba meminta bantuan kepada para sopir yang melintas. Belum ada yang mau berbaik hati member tumpangan gratis.
“Masa jalan sampai sana sih ? “ terdengar gerutuan panjang pendek.
“Pak..pak…” ku lambaikan tangan menarik perhatian seorang pengemudi mobil. Ah beliau mau menghentikan laju mobil itu dan menepi.
“Maaf bapak, mau ke arah Bandungan?” sang bapak mengannguk. “ Boleh kami ikutan bapak ?” bujukku seraya tersenyum memelas….harap-harap cemas mendapat penolakan lagi.
“Iya, silakan.”
Alhamdulillah! Muat juga untuk lebih dari 10 orang 2009. Terpaksa kami meninggalkan adek-adek kami dengan doa semoga lekas mendapatkan tumpangan gratis juga. Bapak yang menyopiri mobil merah itu sangat baik, ku panggil saja nama beliau Pak Am. Di sepanjang jalan kami ngobrol, kami buka kartu tentang siapa kami. Ini dia wejangan beliau yang membuat kami terkekeh, “Jadi mahasiswa tak usah lah pintar-pintar, nanti malah buat mintarin orang. Tuh liat para koruptor, mereka pintar buat korupsi!”
“Woalah dek, daripada di Bandungan repot-repot mending ikut saja ke semarang sekalian, ambil uang di kost dan balik lagi kemari. Cepet beres!” wkwkwkwkwk. Mau ngadalin Panitia nih ? Rugi dong kita musti rogoh kocek sendiri…huhuhu. Selain memberikan kami guyonan semacam itu sang Bapak juga
Sampailah kami di area Pasar Bandungan yang penuh dengan buah-buahan. Thanx lotzzzz Sir. Kami berkumpul untuk membahas strategi juga berdoa bersama. Maka diputuskan bahwa masing-masing dari kami harus punya patner.
Menit-menit pertama, kami masih diliputi kebingungan dan keraguan. Berat untuk memulai langkah awal. Medan yang belum kami kenal dan potensi yang masih tersembunyi sehingga kami harus berusaha menggalinya lebih dalam. Aku dan partnerku masih juga sibuk dengan analisis rencana demi rencana.
“uufff, kalau terus-terusan mikir tanpa aksi yaa gak bakalan menghasilkan apapun….”
“maumu apa ku harus bagaimana ???” dung dung dung. binun deh. Masih sepi, kita coba berkeliling mencari pekerjaan yang mungkin bisa kami dapatkan. Ketemulah dengan pasangan-pasangan partner lain yang sama-sama sedang melakukan “riset pasar”. Kami mencoba mengusulkan ide-ide yang kami punya dan sepakat untuk berkoalisi :p
Kami mau membuat KONSER…hehehe ada artisnya kok tinggal bagaimana bisa menarik perhatian khalayak. Setelah bingung mencari tempat yang kami kira strategis dan tidak juga ketemu yang pas, akhirnya kami berempat memutuskan untuk menjelajahi satu persatu tempat berpindah-pindah secara nonmaden.
Dengan kaku kami menjalaninya. What a shame…..hiks.
Yes, target 4000,- per orang sudah terpenuhi untuk member di grup kecil kami. Dan masih ada banyak waktu yang tersisa yang kami rasa bisa untuk menambah endapatan. Kami bertemu dengan pasangan lain dan mereka setuju untuk bergabung. Maka jadilah kami berenam ramai-ramai berusaha menggaet lebih banyak uang. Konser sambil jualan…hahahahay!
Tibalah saatnya berkumpul kembali ke tempat yang telah disepakati saat awal berpencar karena dagangan sudah habis dan capek telah menghampiri. Dan yang paling penting, target kami sudah melebihi. That’s over guys!
Selain uang, kami juga mendapatkan oleh-oleh gratis dari orang-orang yang baik hati. Dan ketika sebagian besar 2009 berkumpul..alhamdulillah kami dapat mengumpulkan uang lebih dari cukup untuk memenuhi tuntutan panitia. Obrolan pun tak bisa dihindari, senyum dan tawa menghiasi wajah-wajah kami, mengekspresikan betapa uniknya apa yang baru saja kami dapatkan. Ada yang dapat bonus makan siang, semangkuk bakso, bahkan plesiran ke bonbin secara gratis.
Sembari menunggu semua member kembali dengan lengkap kami mengobrol dengan sejumlah orang yang ada di sana. Kami pun memutuskan untuk segera mencari tumpangan dan kembali secepatnya ke barak.
“Mobil pick up yuuk, tadi kan belum ngerasain yang type ini”, ujarku. Dan yah, terpenuhi juga. Sebuah pick up yang hampir kosong mau member kami tumpangan separuh perjalanan. Di atas bak mobil yang terbuka itulh kami kembali menikmati bekal dan menceritakan pengalaman masing-masing. Ada yang jadi cleaning service, jualan, rewang di warung makan, dan sebagainya. Tentunya dengan bumbu pengalaman lucu yang membuat tawa kami terus tergelak.
Kebetulan sekali saat kami kami turun kami mendapati adek angkatan kami juga telah berhasil memenuhi tuntutan bagi mereka. Kami pun berjalan bersama untuk pulang. Cukup jauh kami jalan kaki dan tidak menjumpai satu pun kendaraan yang melintas untuk kami mintai pertolongan. Sesekali aku menoleh ke belakang untuk mengecek, siapa tahu ada yang datang dari jauh. masih juga nihil.
Udara teramat sangat sejuk, kabut tampak indah membayangi bukit di sekeliling kami. Tingkat polusi menurutku sangat rendah. Jalan aspal yang cukup mulus dengan medan yang turun naik khas pegungungan menambah kesan natural dan damai.
Kelelahan mulai menjalari kakiku. Sudah kukatakan bukan, fisikku tak begitu tahan. Diduga sebab kurang olah raga, huff. Aku masih saja berharap ada tumpangan. Dan akhirnya datang juga mobil pick up yang mengangkut sedikit barang material. Sang Supir bersedia menghentikan mobilnya sehingga kami bisa naik dengan sedikit brutal -_- !
***
Kantuk mencoba mengajakku berdamai dengan karpet alas tidur. Tetapi ini bukan waktunya memejamkan mata. Kegiatan selanjutnya masih akan berkangsung. Saatnya evaluasi tugas. Kami kembali berbagi cerita dan meluncurlah berbagai ekspresi, tak ada duka yang muncul. Semua berhasil bahkan mampu melebihi target.
Congratulation yaaaa!
***
Acara sore hari tidak kalah menantang. Panitia mengadakan lomba memasak dengan bahan yang telah ditentukan. Bumbu yang tersedia hanya cabe dan gula merah. Kami harus memasak beras, telur, wortel, sawi, sebiji tomat, entah menjadi apa.
Hujan turun dengan lebatnya disertai angin yang membuat suasana semakin basah. Acara yang semula direncanakan secara outdoor pun terpaksa diganti indoor. Aku ikut menyibukkan diri membantu kelompokku menanak beras di atas kompor yang kami buat dengan sederhana. Hemm, kreativitas baru yang kudapatkan dari seorang ahli yang telah berkelana ke berbagai daerah.
Beberapa menit telah berlalu, maskan belum ada yang matang. kami sendiri tak yakin akan rasanya. Menurutku garam adalah bumbu utama untuk setiap masakan, tetapi ternyata di sini tak kami dapatkan. Sambal super pedas dengan komposisi cabe dan gula merah telah tersedia. Tenggorokan seperti terbakar begitu menelannya. uhuk uhuk… parahnya lagi beras yang telah sekian menit lalu kami panaskan di atas kompor tak ada yang matang dengan sempurna. ufff. Benar-benar membuat kami khawatir akn kelaparan malam ini.
Menjelang maghrib, aktivitas memasak itu harus sudah kami akhiri pun dengan segala sampah yang kami ciptakan harus sudah bersih kembali. Satu lagi keharusan bagi tiap kelompok, menghidangkan masakan yang telah dibuat. Ohhhh. That’s not good idea!
Tak yakin deh, panitia mau ngicipin tuh aneka masakan yang rasanya sungguh mengejutkan. Penampilan sih kami buat secantik mungkin dengan berbagai aksesoris di piring. hahahaha, aku sih tetap tak mau tertipu penampilan luar. 
***
Gerimis masih menghujani barak tempat kami berteduh. Tapi aku justru memilih untuk keluar, ngadhem.  Rencanaku dari awal adalah aku akan pulang kembali ke asrama sore ini agar besuk pagi aku bisa mengikuti tahap kedua seleksi beasiswa yang sedang kucoba. Tapi, rupanya ada yang keberatan memberiku izin. Hatiku jadi tak enak. Ada seorang teman di sana yang kartu ujianya juga ada di bawah tanggung jawabku. Kalau aku gagal kembali dia pun pasti akan gagal juga. Sementara aku tak bisa menghubunginya untuk memberi penjelasan saat ini lantaran ponsel yang ada semua  telah "disita".
Aku dirundung kecewa, meskipun hatiku masih berharap pagi-pagi benar besok aku bisa tetap sampai lokasi tes tepat waktu.....
Ada secercah harapan Allah memperkenankan. Tapi entahlah...

...to be continued----

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Wake up :nulis..nulis...nulissss!


Tulislah, maka engkau akan mengingatnya lebih !

Ponselku bergetar mengabarkan ada sms baru yang masuk. Nomor tanpa nama. Tapi aku yakin itu dari salah seorang kenalan yang masih menyimpan nomor kontakku dengan baik. Yah, semenjak ponsel yang kubawa kemarin diambil orang, kontan semua kontak ikut lenyap. Segera kubuka pesan itu untuk memastikan isinya. Hemm, kabar yang menyenangkan! J
Permintaan untuk mengirim identitas lengkap sebab tulisanku  terpilih untuk dibukukan bersama sejumlah  tulisan teman lainnya, segera kupenuhi. Alhamdulillah, aku berhasil menyumbang satu karya !  Sebuah antologi kisah nyata yang akan segera dibukukan.
 Secara pribadi aku merasa kisah yang kuceritakan tidaklah istimewa. Sebuah perjuangan yang aku tahu tidak seberapa hebat dibandingkan dengan beberapa kisah teman yang pernah dituturkan kepadaku. Dalam menuliskannya pun aku tidak focus, sering tertunda sehingga kemudian terburu-buru mengejar deadline penugasan. Meskipun demikian sepatutnya aku bersyukur Karena ini kali pertama namaku akan tercatat dalam sebuah buku yang nantinya akan menginspirasi para pembaca, generasi muda bangsa ini, setidaknya demikian.
Semangatku untuk menulis pun terpercik kembali. Aku ingin memiliki buku yang kugarap dengan mantap untuk menjadi salah satu karya terbaik di dunia! Aku sadar sepenuhnya bahwa kesuksesan itu diperoleh tidak secara instan. Tanyakanlah pada orang yang telah berhasil meraih mimpi-mimpinya, bagaimana mereka berpeluh keringat dan mengurai air mata ketika berjuang.
Untuk menjadi seorang professional dalam bidang tertentu diperlukan belajar minimal 10.000 jam. Itu statement dari para pengamat. Menjadi hebat ketekunan dalam berlatih adalah modal utama, sementara faktor lain seperti minat dan bakat adalah poin yang kesekian. Lupakan pikiran “Aku tidak berbakat”. Kesulitan itu pasti ada saat memulai sesuatu. enggan, juga pkiran-pikiran negative yang menimbulkan rasa cemas, “Bagaimana jika gagal ??”
Akan tetapi ingat, hanya seorang pecundang yang menyerah sebelum mencoba!

Kenapa Harus Mencoba ?

 Tau dong jawabannya. Kenapa coba ? Tanyakan sama para penggemar aktivitas icip-icip ataupun wisata kuliner. Hemmm, siapa hayuh yang suka sama icip-icip ? Keingintahuan kita akan sesuatu yang belum pernah kita rasakan akan mendorong kita untuk mencoba. Agar tahu, itu jawabannya.
Bagaimana dapat kita merasakan manisnya kesuksesan jika kita tidak pernah mengalami  sakitnya gagal.
Dalam masa uji coba inilah aku ingin menanamkan rasa cinta sehingga nantinya aku benar-benar  bisa enjoy. Ya Allah terima kasih telah mematikku sehingga aku bisa bangkit untuk mengasah ketrampilan ini. Dan suatu saat, tidak lama lagi, Salah satu mimpiku terwujud : Buku !

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Nonton Bareng Negeri 5 Menara Gratis Mau ??

Ya, tagl 10 maret aku dapat tiket gratis buat nonton. So sweet beud dah sama temn-temen satu angkatan. Gimana bisa dapat tuh gratisan ? Jadi, pas kita-kita berpartisipasi dalam Kick Andy disi special Man Jadda wajada yang tayang beberapa waktu lalu, semua yang hadir dapat bonus tiket gratis buat nonton film yang diangkat dari judul sebuah novel karya A.Fuadi itu di bioskop yang sudah ditentukan. Asyiik beud kan ?
Udah dapat buku inspirational plus tiket. All free guys !

Di akhir acara pas yang lain bubar aku dan beberapa temen masih bertahan di dalam, tau buat apa ?? Sesi foto-foto dong !

ehemmm, 
Wah setelah tak cari di kompi foto yang sama para aktor negeri 5 menara belon tersimpan ....ufff, tar deh tak tambahin aja setelah dapet ^____^

Kalau harus batal nonton

Aku masih harus ikut sebuah acara camping di hari dan jam yang sama. Tak bisa izin lah cuma buat nonton. alasan gak diterima panitia............... Hemmm, kagak bisa diganti pula tuh tiket. Jadi, ada yang mau ??
Hem, paling tar kalau tuh film sudah beredar di net, baru dah bisa nonton bareng di asrama.

Hope this camping can be more and more impressive !






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Masih Seputar Mempercantik Blog

Setelah hampir seharian menghabiskan waktu buat menyaksikan berbagai desain unik, kreatif di berbagai site....
ingin juga dapat yang ada nuansa religinya, ini dia yang kusuka :
fatihsyuhud dan idwebtemplate

banyak banget lho yang keren dan gampang diunduh, seperti :
btemplates
blogtemplate4u
freetemplatesblog

tinggal cari aksesoris yang sesuai sebab gak semua template bisa ditambahin pernak pernik.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hasilnyaaa !


Aku baru dapet yang ini. Kucoba dan berhasil nih. Bukan pecinta hewan sih. Pengin dah coba lainnya.








Yang ini sebenarnya bagus sayangnya belon ada yang greeny gituu pilihan yang tersedia warna, item , putih ,sama kuning
 hemm yang lainnya juga keren-keren, sampai bingung jadinya nih..mana yaaa yang bikin sreg di hati....hehe jadi pingin belaar buat template sendiri, gambarnya kan bisa sesuka-suka sendiri yaa

Nah ini sepertinya seger

kalau yang ini girly banget ah 



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pilih-Pilih Baju Template

Hemm ceritanya kan mau menyulap tampilan blog nih dengan template yang keren. Mengikuti petunjuk yang kudapat, aku perlu download template yang kira-kira bagus menurutku plus cara makenya..hehe ketahuan gaptek ya. Maklum Newbie nih.

Aku dapat info bagus buat belajar ngeblog dari sini nih :
http://blogbelajar2.blogspot.com/

dan salah satunya, adalah cara mudah ganti baju template buat blog.
Pertama kita masuk ke dasboard blogger, klik Rancangankemudian klik Edit HTML (kiri atas), Lalu pilih Telusuri.... Cari file template blog yang telah diunduh sebelumnya Anda simpan (ingat formatnya .XML .  kadang kita perlu extract dulu dari file yang kita unduh) 
Selanjutnya klick option Unggah yang biasanya ada di sebelah option Telusuri.
jika ada permintaan Pertahankan Widget atau Hapus widget pilih saja Hapus Widget. Toh nanti kita bisa menambah widget dikemudian hari.


Oya, aku ada saran nih buat cek blog kita itu lewat pratinjau sebelum kita save template yang baru. Habisnya, aku yang baru ngikutin langkah2 itu pada blogku yang dulu ngerasa sedikit nyesel nih. Gara-gara main save saja tanpa liat hasilnya dulu, ternyata blogku malah hancur. Apa masalahnya coba? Templatenya gak berhasil ku pakaikan. Ibaratnya, baju barunya udah luntur sehingga malu-maluin deh kalau dipakai. 


Hem...setelah temen2 yakin penampilan blog kita iru udah sesuai dengan yang kita mau, tinggal klik Simpan Template


Mau lebih jelas untuk ganti template ? liat saja di sini yaa : http://blogbelajar2.blogspot.com/2012/02/cara-mengganti-template-blog.html . Di situ ada gambarnya yang akan mempermudah kita paham.
Selamat mencoba.
hjjuu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Maumu Apa, Baiknya Gimana ??

Setelah baca-baca banyak dari blog-blog yang gak sengaja kutemuin...aaahhhhh dengan penuh kejujuran kuteriak : Gw pengeeen punya blog macam ituuuuuuuu!!!

Tuh blog adalah satu diantara sekian banyak yang bikin aku, begitu ngebaca apa yang ada di dalamnya buat penasaran untuk eksplore lagi..lagi...dan lagi..! serasa aku  banget dah (ngaku-ngaku). Dan yang paling buat aku ngacungin semua jempol yang kupunya adalah:

----------------> tulisannya bener-bener orisinil pengalaman si penulis berikut pemikirannya yang asli bikin aku ikut mikir juga! Gimana ya, selama ini kan di blog aku yang satunya lagi, ehm yang up datenya jarang2, postinganku gak jauh dari copy paste tulisan-tulisan bagus dari berbagai site. Ya namanya ja masih belajar blogging. Isinya semau-mau gua dah. Ihh merinding....

Selama ini, kemana ajaaaa neng ? Padahal aku udah ngaku dibeberapa kesempatan kalau aku punya hobi :NULIS..ahaha, cuma seringnya tak tersalurkan ! krik-krik. Ngapain ajah sih Loe..........

ehemmm..sepertinya bagus neh buat ngebeberin bagaimana sebenarnya yang telah terjadi selama ini...bener deh, keinginan buat nulis terus ada, tapi sikap ogah-ogahannya itu looooooooo. Giliran dah ada waktu yang sengaja diluangin justru malah keasyikan baca dan berselancar eksplorasi punya orang. Kalau nggak, ada aja gangguan yang lain, terutama ini nih, chatting. Huekkkk.

Hemm buat awalan ini, aku mau posting tulisan2 yang pernah kubuat deh. Paling nggak tiap bulan sekali aku kan ada tugas bikin essay gitu yah walaupun isinya juga masih low quality sihh...hehehe. Kebanyakan ngasal sih...so sebaiknya aku pilah-pilah lagi mana yang kira-kira layak diperlihatkan ke khalayak, hehehhe.

YAh, sobat...semoga apa yang kemudian ada di dalam sini bisa bermanfaat, bisa buat nambah temen, n sharing as much as experiences ! Dan yang terpenting, wanti-wanti buat diriku sendiri : ayo terus belajar dan konsisten buat posting, yah minimal seminggu sekali dah yaaaa.

Best luck for blogging.







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS